Dinkes Gelar Orientasi Integrasi Layanan Primer Bagi Petugas Puskesmas

Dinkes Gelar Orientasi Integrasi Layanan Primer Bagi Petugas Puskesmas

Reporter : Syamsul Akbar
PROBOLINGGO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar orientasi Integrasi Layanan Primer (ILP) bagi petugas puskesmas di Kabupaten Probolinggo di Bale Hinggil Kota Probolinggo. Kegiatan yang dilaksanakan menjadi 7 (tujuh) angkatan selama bulan Juli 2024.

Setiap angkatan diikuti oleh 40 orang peserta yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari. Ruang lingkup aktivitas meliputi kepala puskesmas, tata usaha, Pj admen, Pj jejaring dan jaringan puskesmas, Pj UKP puskesmas dan petugas Pustu terpilih.

Selama 3 (tiga) hari, peserta mendapatkan materi kebijakan integrasi layanan primer; overview dan tatalaksana masalah kesehatan pada ibu hamil, bersalin dan nifas di puskesmas; pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas di puskesmas ILP; overview dan tatalaksana masalah kesehatan pada balita, anak usia sekolah dan remaja di puskesmas dan pelayanan kesehatan balita, anak usia sekolah dan remaja di puskesmas ILP.

Selanjutnya overview dan tatalaksana masalah kesehatan pada usia produktif dan lansia di puskesmas; pelayanan Kesehatan usia produktif dan lansia di puskesmas ILP; pelayanan kesehatan jiwa dan penyakit tidak menular: pelayanan kesehatan penyakit menular dan pengawasan kualitas lingkungan; pencatatan dan pelaporan manual dan simpus, implementasi puskesmas ILP; implementasi pustu ILP dan manajemen puskesmas manajemen jaringan dan jaringan puskesmas.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Hariawan Dwi Tamtomo melalui Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Sri Rusminah mengatakan kegiatan ini bertujuan agar petugas kesehatan dapat memberikan layanan di setiap siklus kehidupan secara komprehensif dan terintegrasi antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan.

“Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan Indonesia. Yakni, transformasi pelayanan kesehatan primer, transformasi pelayanan kesehatan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan,” katanya.

Menurut Rusminah, transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer.

“Pilar prioritas pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada, sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan kesehatan yang lengkap dan berkualitas,” jelasnya.

Rusminah menerangkan penataan struktur layanan Kesehatan primer tersebut membutuhkan pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan.

“Pendekatan baru ini disebut sebagai integrasi pelayanan kesehatan primer, melibatkan puskesmas, unit pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai puskesmas pembantu dan posyandu,” pungkasnya. (wan)

Kategori