Dinkes Lakukan Penginputan Dan Penguatan Akselerasi ASIK Imunisasi Rutin

Dinkes Lakukan Penginputan Dan Penguatan Akselerasi ASIK Imunisasi Rutin

Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan penginputan dan penguatan akselerasi Aplikasi Sehat IndonesiaKU (ASIK) imunisasi rutin di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (14/5/2024).

Kegiatan yang dibuka oleh Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo ini diikuti oleh Kepala Puskesmas dan Koordinator Imunisasi di Kabupaten Probolinggo serta Bidan Desa atau penginput ASIK di desa pada puskesmas masing-masing di Kabupaten Probolinggo.

Selama kegiatan mereka mendapatkan materi kebijakan program imunisasi rutin di Indonesia oleh Katimja IUS dan SDI, manajemen vaksin, Cold Chain dan pengelolaan limbah imunisasi dari UNICEF, evaluasi pencatatan ASIK imunisasi rutin di Kabupaten Probolinggo oleh Dinkes Kabupaten Probolinggo, review, diskusi dan tanya jawab ASIK imunisasi rutin oleh DTO serta entry bersama data hasil pelayanan imunisasi rutin oleh Tim Fasilitator dan laporan hasil penginputan data dan Gap, RTL oleh Kementerian Kesehatan dan DTO.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Nina Kartika menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya imunisasi terkait sistem pencatatan dan pelaporan imunisasi rutin.

“Selain itu meningkatkan kemampuan sumber daya imunisasi dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan imunisasi sesuai standar serta melakukan input hasil pelaksanaan imunisasi rutin di wilayah masing-masing,” ungkapnya.

Nina menerangkan pemberian imunisasi ditujukan untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu. Cara ini dinilai paling cost effective dalam mencegah seseorang terinfeksi Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) sehingga apabila seseorang terinfeksi PD3I maka akan terhindar atau hanya mengalami gejala ringan sehingga dapat mengurangi morbiditas, kecacatan dan kematian. Pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan imunisasi merupakan hal penting yang perlu dilakukan guna mengevaluasi capaian program imunisasi.

“ASIK untuk imunisasi dibuat untuk mempermudah petugas imunisasi melakukan pencatatan dan perekaman data secara langsung saat layanan dengan menggunakan telpon genggam yang sudah terinstal ASIK. Petugas juga dapat mengetahui individu yang belum mendapat imunisasi secara lengkap atau terlambat atau tepat waktu. Melalui aplikasi ini kita juga dapat menghitung jumlah atau prosentase imunisasi dasar lengkap pada bayi, baduta, BIAS maupun WUS,” terangnya.

Sementara Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo mengatakan sistem pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan imunisasi yang bersifat manual sejak tahun 2023 telah digantikan dengan sistem pencatatan dan pelaporan yang dapat menampilkan hasil pelayanan imunisasi secara cepat, real time dan berbasis data individual yaitu Aplikasi Sehat IndonesiaKU (ASIK).

“Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sasaran imunisasi besar hingga April masih memiliki selisih/kesenjangan antara capaian di ASIK dengan manual,” katanya.

Tutug menjelaskan penguatan dan penginputan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) Imunisasi Rutin dilakukan di 4 (empat) kabupaten prioritas salah satunya adalah Kabupaten Probolinggo.

“Imunisasi rutin merupakan program esensial di Kementrian Kesehatan, untuk tahun 2024 sasaran Imunisasi Dasar Lengkap di Kabupaten Probolinggo adalah 17.449 bayi sasaran usia 0-11 bulan dan imunisasi Baduta lengkap adalah 17.278 sasaran usia 12-24 bulan,” jelasnya.

Menurut Tutug, target dalam setahun untuk Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Baduta lengkap adalah 100%. Cakupan tribulan 1 dengan target 33,3%, untuk Kabupaten Probolinggo saat ini capaian IDL manual masih dibawah target yaitu berada pada angka 28,3%. Sedangkan capaian entry imunisasi melalui ASIK baru pada angka 1,8%. Artinya memiliki kesenjangan yang tinggi antara cakupan manual dan cakupan ASIK.

“Dengan integrasi layanan primer pada imunisasi rutin dari 11 jenis vaksin menjadi 14 jenis vaksin yaitu BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Polio OPV, Polio IPV, TT/TD/DT, HPV, PCV, Rotavirus dan JE (namun JE untuk daerah tertentu, Kabupaten Probolinggo belum termasuk),” terangnya.

Untuk Kepala Puskesmas Tutug mengharapkan untuk mendorong tenaga kesehatan melakukan pencatatan Kohort dengan baik dan segera mengejar imunisasi yang belum lengkap sekaligus wajib melakukan entry pada Aplikasi ASIK.

“Untuk meningkatkan cakupan Entry Imunisasi ASIK di tahun 2024 maka untuk selanjutnya wajib bagi petugas desa/bidan desa/petugas penanggung jawab entry ASIK segera dan tidak menunda melakukan entry seluruh pelayanan imunisasi yang dilakukan,” pungkasnya. (wan)

Kategori