Pertama di Pulau Jawa, Kabupaten Probolinggo Luncurkan Program Vaksinasi DBD
Pertama di Pulau Jawa, Kabupaten Probolinggo Luncurkan Program Vaksinasi DBD
Reporter : Syamsul Akbar
PAITON – Kabupaten Probolinggo mencetak sejarah baru dengan menjadi kabupaten pertama di Pulau Jawa yang meluncurkan program vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah inovatif ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD yang belakangan kasusnya meningkat.
Vaksinasi DBD ini juga merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo untuk menekan angka kematian dan komplikasi yang disebabkan oleh penyakit DBD.
Pj Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si menegaskan vaksinasi DBD ini merupakan bagian dari inovasi yang telah dirancang Pemkab Probolinggo untuk melindungi warga dari ancaman DBD.
“Kabupaten Probolinggo menjadi yang pertama di Pulau Jawa dalam pelaksanaan vaksinasi DBD. Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk melakukan pencegahan dan menyelamatkan masyarakat. Dengan inovasi ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat terlindungi secara optimal,” katanya dalam launching vaksinasi DBD di hall pertemuan PJB Paiton, Sabtu (14/9/2024).
Pj Bupati Ugas menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan tidak hanya untuk mencegah penyebaran DBD, tetapi juga untuk mempercepat penanganan dan penyembuhan bagi pasien yang sudah terinfeksi. Pentingnya tindakan cepat dan terukur dalam menangani kasus-kasus DBD agar tidak berkembang menjadi lebih parah. “Kami tidak hanya berfokus pada pencegahan, tetapi juga penanganan yang sudah sakit agar mereka bisa segera sembuh dan tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk,” tambahnya.
Menurut Pj Bupati Ugas, cuaca panas justru meningkatkan populasi nyamuk penyebab DBD yang dapat berkembang biak lebih cepat di lingkungan yang lembab dan tidak bersih. “Vaksinasi DBD dianggap sebagai solusi penting dalam menanggulangi lonjakan kasus DBD,” jelasnya.
Pj Bupati Ugas menegaskan Kabupaten Probolinggo mengambil inisiatif untuk jemput bola dengan berkonsultasi langsung kepada Kementerian Kesehatan RI yang akhirnya mendukung pelaksanaan vaksinasi DBD.
“Inovasi ini merupakan langkah besar bagi Kabupaten Probolinggo. Kami tidak menunggu bantuan dari pusat, tetapi mengambil inisiatif sendiri untuk melindungi masyarakat. Harapannya, nantinya vaksinasi ini bisa digelar di seluruh Indonesia, tetapi kami memulai lebih dulu agar warga kami sehat,” tegasnya.
Selain vaksinasi, Pj Bupati Ugas juga menyoroti perilaku masyarakat yang masih belum sepenuhnya mendukung upaya pencegahan DBD. Ada sebagian masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan, meskipun kebersihan menjadi salah satu kunci utama dalam mencegah penyebaran nyamuk penyebab DBD.
“Ada yang rajin menjaga kebersihan, tetapi banyak juga yang masih abai, terutama karena mereka sibuk memikirkan kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, lingkungan menjadi kotor dan lembab yang mempercepat perkembangbiakan nyamuk,” terangnya.
Pj Bupati Ugas mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk perangkat desa, kepala puskesmas dan camat untuk terus berinovasi dalam menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan sosialisasi terkait pentingnya vaksinasi DBD dan tindakan pencegahan lainnya. “Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Kalau kita tidak menjaga kebersihan, maka nyamuk penyebab DBD akan semakin banyak,” pungkasnya. (wan)